Buruh TKBM Diminta Tidak Cemas
SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) meminta kepada buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) kapal untuk tidak mencemaskan terjangkit Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) saat melakukan akitifitas bongkar muat kapal yang datang dari Negara luar.
Sekda Tanjabtim, Sapril saat konferensi pers Jumat (13/3/) sore mengatakan, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjabtim, Kantor Syahbandar dan Orientasi Pelabuhan (KSOP) Tanjabtim serta Bea Cukai Tanjabtim, sudah melakukan penanganan kepada kru kapal sebelum kapal melakukan bongkar muat.
"Sebagaimana kita ketahui, di Kabupaten Tanjabtim terdapat aktivitas bongkar muat atau keluar masuknya kapal dari luar negeri. Dan terdapat juga Dua pelabuhan di Tanjabtim sebagai tempat bersandar kapal sebelum bongkar muat, yakni pelabuhan Muara Sabak dan pelabuhan Nipah Panjang," katanya.
Dijelaskan Sekda, bahwa KKP Tanjabtim telah memiliki peralatan untuk pemeriksaan medis, seperti alat pendeteksi suhu badan sebanyak 4 unit, APD (baju robot) 10 set, pendeteksi HIV, alkohol, Malaria dan lainnya sebanyak 100 set, Rapid Tes sebanyak 200 serta beberapa peralatan medis lainya sesuai dengan tugas dari pihak KKP.
"Selain antisipasi pemeriksaan kru kapal, Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan masker untuk para buruh TKBM saat melakukan bongkar muat di kapal. Dan itu telah pihak KSOP Tanjabtim," jelasnya.
Sekda menambahkan, bahwa sebelumnya Pemkab Tanjabtim telah melakukan antisipasi awal. Pada bulan Januari 2020 lalu, pihaknya telah mengeluarkan edaran untuk seluruh Puskesmas terkait pencegahan penyebaran virus Corona.
"Selanjutnya, pada bulan Maret kita juga telah mengeluarkan himbauan yang sudah ditandatangani oleh Bupati Tanjabtim terkait dengan pengendalian virus Corona," tambahnya.
Kepada seluruh burih TKBM ataupun masyarakat Tanjabtim, agar dalam bekerja jangan bersinggungan langsung dengan Warga Negara Asing (WNA). Apabila merasakan kondisi kesehatan kurang baik ataupun ada gejala yang menyerupai penyakit Covid 19, diharapkan segera melapor ke pihak terkait.
"Ini bertujuan untuk menjaga agar virus yang saat ini sedang hangat diperbincangkan tidak mewabah di Kabupaten Tanjabtim," ungkapnya.
Sementara, Kepala KKP Tanjabtim, M. Alfitrah, SAP, MSI menerangkan, bahwa selama pemeriksaan di kapal asing, sampai saat ini belum ada ditemukan kru kapal yang terjangkit Covid-19.
"Dari bulan Januari sampai sekarang belum ada kita temukan kru yang terjangkit. Kami telah melakukan pemeriksaan dengan maksimal untuk menjaga agar virus menular tidak masuk di Kabupaten Tanjabtim," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk dapat memaksimalkan kinerjanya untuk memantau seluruh aktivitas masuknya kapal dari luar negeri ke Kabupaten Tanjabtim.
"Bukan hanya kapal berbendera luar negeri saja yang kami lakukan pemeriksaan kesehatan, kapal berbendera Indonesia yang baru pulang berlayar dari luar negeri juga kita periksa kesehatannya," sebutny.
Berdasarkan data dari KSOP Tanjabtim, pada bulan Januari terdapat 39 kapal dari luar negeri beserta 354 ABK yang masuk ke Tanjabtim. Dengan rincian 18 kapal dari Singapura dengan 143 ABK, 17 kapal dari Malaysia dengan 127 ABK, 2 kapal dari Thailand dengan 39 ABK, 1 kapal dari Bangladesh dengan 26 ABK dan 1 kapal dari China dengan 19 ABK.
Sedangkan bulan Februari, 14 kapal dari Singapura 132 ABK, 6 kapal dari Malaysia 35 ABK, 2 kapal dari Thailand 35 ABK dan 1 kapal dari China 24 ABK, dengan jumlah total 23 kapal dan 226 ABK.(mln)
Sekda Tanjabtim, Sapril saat konferensi pers Jumat (13/3/) sore mengatakan, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjabtim, Kantor Syahbandar dan Orientasi Pelabuhan (KSOP) Tanjabtim serta Bea Cukai Tanjabtim, sudah melakukan penanganan kepada kru kapal sebelum kapal melakukan bongkar muat.
"Sebagaimana kita ketahui, di Kabupaten Tanjabtim terdapat aktivitas bongkar muat atau keluar masuknya kapal dari luar negeri. Dan terdapat juga Dua pelabuhan di Tanjabtim sebagai tempat bersandar kapal sebelum bongkar muat, yakni pelabuhan Muara Sabak dan pelabuhan Nipah Panjang," katanya.
Dijelaskan Sekda, bahwa KKP Tanjabtim telah memiliki peralatan untuk pemeriksaan medis, seperti alat pendeteksi suhu badan sebanyak 4 unit, APD (baju robot) 10 set, pendeteksi HIV, alkohol, Malaria dan lainnya sebanyak 100 set, Rapid Tes sebanyak 200 serta beberapa peralatan medis lainya sesuai dengan tugas dari pihak KKP.
"Selain antisipasi pemeriksaan kru kapal, Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan masker untuk para buruh TKBM saat melakukan bongkar muat di kapal. Dan itu telah pihak KSOP Tanjabtim," jelasnya.
Sekda menambahkan, bahwa sebelumnya Pemkab Tanjabtim telah melakukan antisipasi awal. Pada bulan Januari 2020 lalu, pihaknya telah mengeluarkan edaran untuk seluruh Puskesmas terkait pencegahan penyebaran virus Corona.
"Selanjutnya, pada bulan Maret kita juga telah mengeluarkan himbauan yang sudah ditandatangani oleh Bupati Tanjabtim terkait dengan pengendalian virus Corona," tambahnya.
Kepada seluruh burih TKBM ataupun masyarakat Tanjabtim, agar dalam bekerja jangan bersinggungan langsung dengan Warga Negara Asing (WNA). Apabila merasakan kondisi kesehatan kurang baik ataupun ada gejala yang menyerupai penyakit Covid 19, diharapkan segera melapor ke pihak terkait.
"Ini bertujuan untuk menjaga agar virus yang saat ini sedang hangat diperbincangkan tidak mewabah di Kabupaten Tanjabtim," ungkapnya.
Sementara, Kepala KKP Tanjabtim, M. Alfitrah, SAP, MSI menerangkan, bahwa selama pemeriksaan di kapal asing, sampai saat ini belum ada ditemukan kru kapal yang terjangkit Covid-19.
"Dari bulan Januari sampai sekarang belum ada kita temukan kru yang terjangkit. Kami telah melakukan pemeriksaan dengan maksimal untuk menjaga agar virus menular tidak masuk di Kabupaten Tanjabtim," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk dapat memaksimalkan kinerjanya untuk memantau seluruh aktivitas masuknya kapal dari luar negeri ke Kabupaten Tanjabtim.
"Bukan hanya kapal berbendera luar negeri saja yang kami lakukan pemeriksaan kesehatan, kapal berbendera Indonesia yang baru pulang berlayar dari luar negeri juga kita periksa kesehatannya," sebutny.
Berdasarkan data dari KSOP Tanjabtim, pada bulan Januari terdapat 39 kapal dari luar negeri beserta 354 ABK yang masuk ke Tanjabtim. Dengan rincian 18 kapal dari Singapura dengan 143 ABK, 17 kapal dari Malaysia dengan 127 ABK, 2 kapal dari Thailand dengan 39 ABK, 1 kapal dari Bangladesh dengan 26 ABK dan 1 kapal dari China dengan 19 ABK.
Sedangkan bulan Februari, 14 kapal dari Singapura 132 ABK, 6 kapal dari Malaysia 35 ABK, 2 kapal dari Thailand 35 ABK dan 1 kapal dari China 24 ABK, dengan jumlah total 23 kapal dan 226 ABK.(mln)