Jumat, 03 April 2020

Kebutuhan Gas Melon Meningkat, Pemkab Tanjabtim Ajukan Penambahan Kuota

SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H/2020 M mendatang, kebutuhan dan pemakaian gas LPG 3 Kg di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dalam sepekan terakhir ini, mengalami peningkatan cukup drastis.

Melonjaknya pemakaian gas LPG 3 Kg di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung tersebut, diketahui setelah Wakil Bupati Tanjabtim, H. Robby Nahliansyah bersama Kabag Perekonomian SDA Setda Tanjabtim, Muhammad Awaluddin dan didampingi Camat Muara Sabak Barat, Arie Julian Saputra melakukan operasi pasar di wilayah Kecamatan Muara Sabak Barat, Jum'at (3/4/2020) siang.

Kegiatan operasi pasar yang dimulai dari tanggal 3 s.d 30 April 2020 tersebut, merupakan upaya Pemkab Tanjabtim dalam mengantisipasi tingginya lonjakan terhadap kebutuhan dan pemakaian gas LPG 3 Kg di rumah tangga karena Stay at Home akibat wabah Coronavirus Desease 2019 (Covid-19).

Mengatasi hal itu, Pemkab Tanjabtim melalui Kabag Perekonomian SDA Setda Tanjabtim mengambil tindakan cepat mengajukan permohonan penambahan kuota gas LPG 3 Kg sebanyak 4.800 tabung yang akan disebarkan di 15 titik diseluruh kecamatan.

Namun, ada beberapa kecamatan yang mendapatkan jatah gas LPG 3 Kg dua kali dalam sebulan, yaitu Kecamatan Muara Sabak Timur, Geragai, Nipah Panjang dan Kecamatan Rantau Rasau.

"Nanti untuk tiap-tiap kecamatan direncanakan untuk satu titik di kelurahan mendapatkan 560 tabung LGP 3 Kg. Dan Alhamdulillah pihak Pertamina sudah menyetuji permohonan kita," kata Muhammad Awaluddin.

Dia menambahkan, dari 560 tabung gas LPG tersebut, seperti halnya di Kecamatan Muara Sabak Barat akan dibagi untuk Lima kelurahan, yaitu Parit Culum I 100 tabung, Parit Culum II 100 tabung, Talang Babat 160 tabung, Rano 100 tabung dan Nibung Putih 100 tabung.

"Apabila kelurahan di Kecamatan Muara Sabak Barat yang belum kebagian, maka di bulan Mei 2020 selanjutnya Insya Allah akan dialokasikan," terangnya.

Dia menyampaikan, dalam pelaksanaan operasi pasar yang dilakukan nantinya, tidak dilakukan operasi pasar seperti biasanya. Hal ini untuk menghindari dari perkumpulan dan kontak langsung kepada orang banyak yang membuat wabah Covid-19 bisa cepat menular.

"Jadi, kita harus menjaga jarak antara pelayan dengan konsumen yang membeli. Selanjutnya, kita juga tidak mengumpulkan orang dalam satu kecamatan itu di satu atau dua titik. Namun kita akan membagikannya untuk tiap desa maupun kelurahan," tukasnya.(adk)