Rabu, 01 April 2020

Puluhan Motif Batik di Tanjabtim Sudah Miliki Hak Cipta

SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Saat ini motif batik Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang baru terus diciptakan, baik itu motif yang tersendiri maupun motif yang dikombinasikan.

Saat ini ada sebanyak 50 motif batik yang sudah diciptakan, seperti motif gambar dari tumbuhan, alam maupun hewan yang ada di Tanjabtim. 20 an motif Diantaranya sudah memiliki hak cipta. Sedangkan sisanya merupakan motif kombinasi, dan tidak perlu dibuatkan hak ciptanya lagi.

Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Hero Suratman melalui Kabid Perindustrian, Rispa. Dia mengatakan, motif yang sudah ada hak cipta, diantaranya motif Burung Migran, Mandi Safar, Burung Bangau Pantai Cemara, Cemara Laut, Jeruju, Lakum, Nelayan Pergi Ke Laut, Pedade Kuale, Pedade,

"Selain itu ada juga motif Anak Rebung, Jeruju Kuale, Sepucuk Nipah Serumpun Nibung, Biota Laut Kuale, Biota Laut, Bangau Kuale, Rumput Laut, Bangau Pantai Cemara dan Bunga Senduduk," katanya.

Kemudian, lanjut Rispa, untuk motif yang diciptakan, ada juga dari pihaknya yang mencetakkan dan diserahkan ke pengrajin. Namun, pengrajin juga sering membuat dan mencetak sendiri motifnya.

"Ya selain kita yang mencetakakkan cap motifnya, tapi pengrajinnya saat ada ide mereka mencetak sendiri," sebutnya.


Dia menjelaskan, yang paling banyak produksi batik ada di Kecamatan Kuala Jambi dan Muara Sabak Timur. Selain itu untuk pengrajin batik diantaranya ada juga di Kecamatan Nipah Panjang, Geragai, Dendang, Berbak, Sadu dan Muara Sabak Barat.

"Sementara untuk pemasarannya, dari dinas dibantu jika ada pameran didalam daerah maupun diluar daerah. Namun, jika ada orang yang mau pesan batik melalui dinas, biasanya saya tanya mau pengrajin batik yang mana, dan saya kasi nomor teleponnya," jelasnya.

Ditambahkannya, bahwa saat ini Pemkab Tanjabtim telah membangunkan Sentra IKM di Kecamatan Muara Sabak Timur untuk pemasaran produk-produk. Jadi manfaatkan lah Sentra IKM tersebut, karena produk yang dititipkan di sana tidak dipungut biaya alias gratis.

"Sentra IKM itu dibangun agar para pengrajin bisa membantu memasarkan produknya. Mereka bebas menitipkan produknya secara gratis," tutupnya.(mln)