Tanjabtim Dapat Bantuan 50 Rapid Test, Ini Penjelasan Kadis Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Tanjabtim, Ernawati mengatakan, Rapid Test tersebut merupakan alat tes untuk pemeriksaan atau Screening awal untuk melihat infeksi virus di tubuh.
"Penggunaan Rapid Test nantinya akan difokuskan kepada PDD, mengingat keterbatasan jumlah Rapid Test yang diterima Pemkab Tanjabtim," katanya.
Akan tetapi lanjutnya, Rapid Test juga dapat digunakan kepada Orang Dalam Pemantauan (OPD) yang telah menunjukan tanda-tanda gejala yang signifikan dan mengarah ke PPD. Selain itu, terkait mekanisme penggunaan Rapid Test cukup sederhana, yakni sampel darah diambil sedikit dari ujung jari, lalu sampel tersebut diteteskan ke alat Rapid Tes.
Lebih kanjut dijelaskannya, cairan pelarut sekaligus Reagen akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya. Hal itu untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona.
Ernawati menambahkan, penggunaan Rapid Test dapat diminimalisir dari kurangnya aktivitas keramaian. Tercatat saat ini Tanjabtim merupakan Kabupaten yang paling sedikit jumlah ODP nya, yakni 8 orang.
"Beberepa waktu lalu sempat 12 orang, tapi saat ini telah menjadi 8 orang. Turunnya akan ODP, karena masyarakat Tanjabtim banyak yang melakukan isolasi mandiri. Selain itu juga, masyarakat terus menjaga kesehatan dalam meningkatkan imun tubuh selama masa inkubasi 14 hari," tutupnya.
Terpisah, Sekda Tanjabtim, Sapril saat diwawancarai terkait hal ini mengatakan, Pemkab Tanjabtim telah menganggarkan untuk pembelian alat Rapid Test. Dan ini sudah dibahas bersama Dinas Kesehatan dan RSUD Nurdin Hamzah.
"Yang jelas dengan jumlah yang disediakan masih terjangkau dengan anggaran yang disiapkan oleh Pemkab Tanjabtim," tukasnya.(mln)
Tag:
Sabak Update
