Kebutuhan Pupuk Subsidi di Tanjabtim Berdasarkan Permintaan
SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Kebutuhan pupuk subsidi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), setiap tahunnya berdasarkan pengajuan maupun permintaan Kelompok Tani.
Setiap permintaan Kelompok Tani terhadap pupuk bisa dikatakan besar. Mengingat jumlah petani yang ada di Tanjabtim sebanyak 13.214 orang dan luas lokasi tanaman petani sekitar 16.744,548 Hektare.
"Kebutuhan pupuk petani tidak bisa dipastikan, tergantung pengajuan. Seperti di tahun kemarin, untuk kebutuhan pupuk NPK sebanyak 6.300 Ton, dan tahun ini sebanyak 7.400 Ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Tanjabtim, Sunarno melalui Kasi Pupuk dan Alat Mesin Pertanian, Siswanto.
Dijelaskannya, berdasarkan entri data E-RDKK tahun 2020, untuk pupuk Urea sebanyak 5.860,675 Kg, pupuk ZA sebanyak 3.244,201 Kg, pupuk SP-36 sebanyak 5.028,200, NPK sebanyak 7.420,280 Kg dan pupuk Organik sebanyak 3.200,808 Kg.
"Total tahun ini sebanyak 24.754,164 Kg atau sekitar kurang lebih 25 ton yang dibutuhkan petani sesuai permintaan," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan, tidak ada batasan berapa banyak pupuk yang bisa diperoleh untuk setiap kelompok, akan tetapi tergantung ketersediaan dari pihak provinsi.
"Banyaknya jumlah pupuk yang dibutuhkan petani bisa dilihat dari E-RDKK yang telah disusun oleh kelompok tani," jelasnya.
Dalam satu tahun, ada Tiga musim tanam, yaitu itu April-September (Asep), Oktober-Maret (Okmar) dan musim tanam selanjutnya. Untuk pupuk bersubsidi ini sendiri sudah memiliki harga Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Yang terbanyak mengajukan permintaan bantuan pupuk ini terdapat di Kecamatan Dendang, Nipah Panjang, Berbak, Rantau Rasau, Geragai dan Muara Sabak Timur," terangnya.
Biasanya di akhir tahun kebutuhan yang belum tercukupi dapat ditambah apabila tiap kelompok cepat mengajukan kebutuhan yang mereka inginkan, ini disebut juga realokasi.
"Di setiap kecamatan ada Dua tim verifikasi, tim ini langsung ditunjuk dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Tanjabtim. Dan merekalah nantinya yang akan mendistribusikan dan mendata kelompok tani yang menerima," tukasnya.(mln)
Setiap permintaan Kelompok Tani terhadap pupuk bisa dikatakan besar. Mengingat jumlah petani yang ada di Tanjabtim sebanyak 13.214 orang dan luas lokasi tanaman petani sekitar 16.744,548 Hektare.
"Kebutuhan pupuk petani tidak bisa dipastikan, tergantung pengajuan. Seperti di tahun kemarin, untuk kebutuhan pupuk NPK sebanyak 6.300 Ton, dan tahun ini sebanyak 7.400 Ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Tanjabtim, Sunarno melalui Kasi Pupuk dan Alat Mesin Pertanian, Siswanto.
Dijelaskannya, berdasarkan entri data E-RDKK tahun 2020, untuk pupuk Urea sebanyak 5.860,675 Kg, pupuk ZA sebanyak 3.244,201 Kg, pupuk SP-36 sebanyak 5.028,200, NPK sebanyak 7.420,280 Kg dan pupuk Organik sebanyak 3.200,808 Kg.
"Total tahun ini sebanyak 24.754,164 Kg atau sekitar kurang lebih 25 ton yang dibutuhkan petani sesuai permintaan," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan, tidak ada batasan berapa banyak pupuk yang bisa diperoleh untuk setiap kelompok, akan tetapi tergantung ketersediaan dari pihak provinsi.
"Banyaknya jumlah pupuk yang dibutuhkan petani bisa dilihat dari E-RDKK yang telah disusun oleh kelompok tani," jelasnya.
Dalam satu tahun, ada Tiga musim tanam, yaitu itu April-September (Asep), Oktober-Maret (Okmar) dan musim tanam selanjutnya. Untuk pupuk bersubsidi ini sendiri sudah memiliki harga Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Yang terbanyak mengajukan permintaan bantuan pupuk ini terdapat di Kecamatan Dendang, Nipah Panjang, Berbak, Rantau Rasau, Geragai dan Muara Sabak Timur," terangnya.
Biasanya di akhir tahun kebutuhan yang belum tercukupi dapat ditambah apabila tiap kelompok cepat mengajukan kebutuhan yang mereka inginkan, ini disebut juga realokasi.
"Di setiap kecamatan ada Dua tim verifikasi, tim ini langsung ditunjuk dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Tanjabtim. Dan merekalah nantinya yang akan mendistribusikan dan mendata kelompok tani yang menerima," tukasnya.(mln)
Tag:
Sabak Update