Virus Ini yang Serang Puluhan Ayam Warga di Pematang Pasir
SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), telah melakukan kroscek ke lapangan terkait puluhan ekor ayam warga yang mati mendadak.
Kepala Disbunak Tanjabtim, Radjito mengatakan, hasil dari kroscek lapangan, penyakit yang menyerang ayam warga di Pematang Pasir RT 15 Kelurahan Parit Culum I, Kecamatan Muara Sabak Barat tersebut, adalah virus Newcastle Disease (ND) atau Tetelo. Virus itu memang kerap menyerang unggas pada musim seperti saat ini.
"Virus Tetelo sendiri memang kerap mewabah pada hewan unggas pada musim peralihan musim seperti saat ini, jadi kematian hewan tersebut merupakan hal yang wajar," katanya.
Dijelaskannya, cepatnya penularan dan kematian ayam tersebut, karena virus itu memang memiliki rentan waktu yang cepat dalam penularan dan reaksi.
"Ditambah hewan unggas warga yang terserang itu sengaja dilepasliarkan (tidak dikandangkan) oleh pemiliknya. Jadi mereka lebih rentan dan cepat tertular virus tersebut," jelasnya.
"Karena virus ini sifatnya menular, ditambah ayam-ayam tadi di lepas liar secara tidak langsung penularannya pun cepat," tambahnya.
Radjito juga menerangkan, meski virus tersebut terbilang berbahaya bahkan mematikan bagi unggas, namun virus itu tidak berbahaya atau berdampak bagi manusia. Meski sekalipun daging dari hewan tadi dikonsumsi manusia.
"Sejauh ini bagi manusia aman, tidak menularkan," tuturnya.
Untuk tindak lanjutnya, pihaknya bersama pemerintah kelurahan setempat dalam waktu dekat akan melakukan pemberian vaksin kepada ternak warga sekitar yang terdampak, sehingga rantai penularan dapat tertangani.
"Selain itu kita juga menghimbau bagi peternak untuk melakukan pengandangan hewan ternak mereka. Karena selain lebih aman juga akan lebih baik," pintanya.(mln)
Kepala Disbunak Tanjabtim, Radjito mengatakan, hasil dari kroscek lapangan, penyakit yang menyerang ayam warga di Pematang Pasir RT 15 Kelurahan Parit Culum I, Kecamatan Muara Sabak Barat tersebut, adalah virus Newcastle Disease (ND) atau Tetelo. Virus itu memang kerap menyerang unggas pada musim seperti saat ini.
"Virus Tetelo sendiri memang kerap mewabah pada hewan unggas pada musim peralihan musim seperti saat ini, jadi kematian hewan tersebut merupakan hal yang wajar," katanya.
Dijelaskannya, cepatnya penularan dan kematian ayam tersebut, karena virus itu memang memiliki rentan waktu yang cepat dalam penularan dan reaksi.
"Ditambah hewan unggas warga yang terserang itu sengaja dilepasliarkan (tidak dikandangkan) oleh pemiliknya. Jadi mereka lebih rentan dan cepat tertular virus tersebut," jelasnya.
"Karena virus ini sifatnya menular, ditambah ayam-ayam tadi di lepas liar secara tidak langsung penularannya pun cepat," tambahnya.
Radjito juga menerangkan, meski virus tersebut terbilang berbahaya bahkan mematikan bagi unggas, namun virus itu tidak berbahaya atau berdampak bagi manusia. Meski sekalipun daging dari hewan tadi dikonsumsi manusia.
"Sejauh ini bagi manusia aman, tidak menularkan," tuturnya.
Untuk tindak lanjutnya, pihaknya bersama pemerintah kelurahan setempat dalam waktu dekat akan melakukan pemberian vaksin kepada ternak warga sekitar yang terdampak, sehingga rantai penularan dapat tertangani.
"Selain itu kita juga menghimbau bagi peternak untuk melakukan pengandangan hewan ternak mereka. Karena selain lebih aman juga akan lebih baik," pintanya.(mln)
Tag:
Sabak Update