Soal Isu DD Akan Dihapus, Berilyan : Kita Belum Dapat Instruksi
SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Isu terkait akan dihapusnya anggaran Dana Desa yang bersumber dari APBN, sampai saat ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tanjabtim belum dapat instruksi dari Pemerintah Pusat.
"Kita belum dapat instruksi. Kami pun juga belum tahu persis soal isu tersebut," kata Kepala Dinas PMD Tanjabtim, Berilyan.
Namun, lanjutnya, bisa saja itu terjadi, mengingat saat ini masih masa pandemi. Dimana kemungkinan banyak anggaran Pemerintah Pusat teralihkan untuk penanganan Covid-19, sehingga berdampak terhadap DD.
"Kita tidak bisa mengatakan sepakat atau tidak sepakat dengan penghapusan anggaran DD. Pasalnya, saat ini masih banyak desa yang membutuhkan anggaran tersebut terutama dalam hal pembangunan," sebutnya.
Dijelaskannya, sejauh ini perkembangan desa sangat tertinggal di Tanjabtim mengalami penurunan. Tercatat hanya menyisakan Dua desa tertinggal saja di Kabupaten Tanjabtim.
"Dua desa itu, yaitu Desa Sungai Benuh dan Labuan Pering," jelasnya.
Artinya, indeks pembangunan desa di Tanjabtim mulai menunjukan tren peningkatan terutama dalam penanganan desa sangat tertinggal yang terbukti hanya menyisakan Dua desa lagi.
Sementara, Kepala Bappeda Tanjabtim, Ali Fachrudin menuturkan, untuk data desa sangat tertinggal di Tanjabtim, tercatat sejak tahun 2018 sampai dengan 13 Februari 2020, jumlah Desa Sangat Terpencil ada Tiga desa.
"Desa tersebut, yakni Desa Sungai Cemara, Labuhan Pering dan Sungai Benuh," ujarnya.
"Kalau kita nyebutnya desa terpencil, tapi kalo di Kemendes istilah tertinggal untuk sebutan daerah (kabupaten). Jadi intinya sangat tertinggal dan terpencil sama saja," tukasnya.(mln)
"Kita belum dapat instruksi. Kami pun juga belum tahu persis soal isu tersebut," kata Kepala Dinas PMD Tanjabtim, Berilyan.
Namun, lanjutnya, bisa saja itu terjadi, mengingat saat ini masih masa pandemi. Dimana kemungkinan banyak anggaran Pemerintah Pusat teralihkan untuk penanganan Covid-19, sehingga berdampak terhadap DD.
"Kita tidak bisa mengatakan sepakat atau tidak sepakat dengan penghapusan anggaran DD. Pasalnya, saat ini masih banyak desa yang membutuhkan anggaran tersebut terutama dalam hal pembangunan," sebutnya.
Dijelaskannya, sejauh ini perkembangan desa sangat tertinggal di Tanjabtim mengalami penurunan. Tercatat hanya menyisakan Dua desa tertinggal saja di Kabupaten Tanjabtim.
"Dua desa itu, yaitu Desa Sungai Benuh dan Labuan Pering," jelasnya.
Artinya, indeks pembangunan desa di Tanjabtim mulai menunjukan tren peningkatan terutama dalam penanganan desa sangat tertinggal yang terbukti hanya menyisakan Dua desa lagi.
Sementara, Kepala Bappeda Tanjabtim, Ali Fachrudin menuturkan, untuk data desa sangat tertinggal di Tanjabtim, tercatat sejak tahun 2018 sampai dengan 13 Februari 2020, jumlah Desa Sangat Terpencil ada Tiga desa.
"Desa tersebut, yakni Desa Sungai Cemara, Labuhan Pering dan Sungai Benuh," ujarnya.
"Kalau kita nyebutnya desa terpencil, tapi kalo di Kemendes istilah tertinggal untuk sebutan daerah (kabupaten). Jadi intinya sangat tertinggal dan terpencil sama saja," tukasnya.(mln)
Tag:
Sabak Update