Senin, 27 Juli 2020

Tanaman Padi di Simpang Datuk Diserang Hama Wereng, Petani Terancam Gagal Panen

SABAKUPDATE.COM, NIPAHPANJANG - Sejumlah Kelompok Tani padi di Desa Simpang Datuk, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman padi milik petani di desa tersebut terserang hama Wereng.

Ada sebanyak 7 Kelompok Tani di Desa Simpang Datuk yang tanaman padinya terserang hama Wereng. Kebanyakan tanaman yang terkena hama tersebut, padinya menjadi hangus seperti terbakar dan menjadi kering, sehingga padi petani bisa terancam mati.

Hama yang berbentuk hewan kecil seperti kutu yang biasa disebut sebagai serangga penghisap cairan tumbuhan tersebut, sudah menyerang tanaman padi petani sejak Dua pekan belakangan ini. Sehingga para petani sudah melakukan berbagai upaya dengan memberikan berbagai obat, agar padi mereka bisa terselamatkan.

"Namun upaya itu tidak membuahkan hasil yang signifikan dan maksimal. Dimana tanaman padi kami tetap juga seperti itu, tidak ada hasil yang bagus," kata salah satu petani padi Simpang Datuk, Ambo Irik.


Menurutnya, hama Wereng ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab, kalau hama yang lain, anakan padi tidak akan terikut terserang hama, jadi tidak khawatir. Tapi kalau hama Wereng ini, anakan padinya juga ikut terserang.

"Kalau dibandingkan dengan hama yang lain, hama Wereng ini lebih ganas. Sampai anakan padinya juga ikut kering dan mati," ungkapnya.

Dia menjelaskan, bahwa di Desa Simpang Datuk ini merupakan wilayah lumbung pangan di Kabupaten Tanjabtim. Jika hama ini tidak segera diatasi, maka kemungkinan besar padi di Simpang Datuk akan gagal panen.

"Dalam waktu dekat ini saja sekitar akhir bulan Agustus mendatang, ada Kelompok Tani yang akan melakukan panen. Tapi dengan adanya hama itu, bisa saja akan gagal panen," ucapnya.

Sebelumnya, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Tanjabtim sempat turun ke lapangan mengecek langsung kondisi tanaman padi petani. Kemudian Dinas TPH menyarankan kepada petani untuk membuang air lahan, agar tanahnya menjadi kering.

"Terus Dinas TPH memberikan obat-obatan tanaman, tapi obatnya terbatas. Itu pun hasilnya kurang memuaskan," sebutnya.

Untuk itu, para petani di Simpang Datuk sangat mengharapkan kepada Pemerintah Daerah untuk mencarikan solusi agar penanggulangan hama Wereng ini bisa cepat diatasi.

"Selain itu kami juga sangat mengharapkan, pihak provinsi bisa turun ke lapangan untuk menganalisa obat-obatan apa yang pas untuk tanaman kami yang diserang Wereng ini. Jadi kami tidak asal-asalan memberikan obat, nanti malah tambah parah padi kami," harapnya.(mln)