Jumat, 19 Maret 2021

Dimasa Pandemi, SMPN 17 Tanjabtim Isi Kegiatan Tahfiz dan Tajwid untuk Siswa


SABAKUPDATE.COM, SABAKBARAT
- Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 memang menjadi perhatian Pemerintah dalam memutus dan mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak menimbulkan cluster baru dari dunia pendidikan.


Untuk di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) sendiri, surat edaran terakhir yang dikeluarkan Dinas Pendidikan, penerapan kegiatan belajar mengajar tatap muka hanya diberlakukan kepada siswa kelas 6 SD dan kelas 3 SMP atau semester akhir. Sedangkan siswa lainnya masih sistem PJJ atau Daring.


Demi menghilangkan jenuh siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar dengan sistem Daring, beberapa sekolah berinisiatif mengisi kegiatan lainnya. Seperti yang dilakukan SMPN 17 Tanjabtim. Sekolah yang dipimpin oleh Hasnah, M.Pd tersebut, berinisiatif mengisi kegiatan diluar jam belajar Daring siswa dengan melaksanakan belajar Tahfiz dan Tajwid.


"Alhamdulillah saya sangat mengapresiasi para siswa yang antusias mengikuti Belajar Tahfiz dan Tajwid yang dipimpin oleh guru Muatan Lokal (Mulok) Keagamaan, Makhdalena, S.Pd," katanya.


Mantan Kepala SMPN 21 Tanjabtim ini juga menjelaskan, bahwa kegiatan belajar Tahfiz dan Tajwid ini hanya diterapkan untuk siswa kelas 7 dan 8. Itupun tidak ada paksaan dari pihak sekolah, dan hanya untuk siswa yang mau saja.


"Saat ini siswa yang mengikuti belajar Tahfiz dan Tajwid sudah 10 orang. Alhamdulillah mereka sangat tekun mengikuti proses belajar Tahfiz dan Tajwid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.


Harapannya untuk siswa yang saat ini masih belajar Tahfiz dan Tajwid dimasa pandemi ini, tentunya menginginkan siswanya bisa mendalami Al-Quran dan bisa mengubah dan meningkatkan karakter anak ke yang lebih baik. 


"Jika tadinya kita melihat anak-anak kebanyakan bermain game ketimbang belajar Daring, jadi dengan adanya belajar Tahfiz dan Tajwid ini anak-anak kita bisa mengisi kekosongannya dengan kegiatan yang positif," ucapnya.


Sementara, Guru Muatan Lokal (Mulok) Keagamaan, Makhdalena, S.Pd menyebutkan, bahwa jadwal belajar Tahfiz dan Tajwid siswa dilakukan rutin setiap hari secara bergantian antara kelas 7 dan 8. Misalkan dalam Satu Minggu ini jadwalnya siswa kelas 7, kemudian Minggu depannya siswa kelas 8.


"Untuk hafalan surah yang diberikan hanya pada Juz 30. Kalau sistem belajarnya, saya minta anak untuk menyetor dulu surah yang dihafalnya. Kemudian baru lah lanjut dengan ke surah yang lainnya," sebut guru muda jebolan alumni UIN Jambi itu.


Menurutnya, saat ini ada Satu atau Dua orang siswa yang sudah hafalan surahnya setengah dari Juz 30. Tinggal hafalan surah-surah yang panjang saja yang masih banyak belum hafal. 


"Kegiatan ini sudah dilakukan sejak diawal semester, jadi sudah ada siswa banyak yang hafal. Tinggal surah-surah panjangnya lagi," tutupnya.(mln)