Senin, 22 November 2021

Sekolah Masa Depan di Era Digital—Belajar dan Mengajar Lebih Menarik


MUHAMMAD YUNUS, S.Pd

Guru SDN 54/X Sinar Wajo


Sekolah Masa Depan di Era Digital—Belajar dan Mengajar Lebih Menarik


Abad 21 berpusat pada perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 yang mengedepankan pengetahuan sebagai tombak utama. Era serba digital dalam segala hal, mulai dari urusan Pendidikan sampai urusan dapur dan pelayanan dalam segala hal, di bidang transformasi yang serba online, tidak ada lagi yang dinamakan susah dan sulit semua teknologi menawarkan fasilitas yang serba mudah dan memungkinkan.


Di era digital atau era informasi sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas jarak, tempat, ruang dan waktu. Kenyataannya dalam kehidupan manusia di era digital ini akan selalu berhubungan dengan teknologi.


Adanya era digital pada saat ini dapat memberi manfaat seperti lebih praktisnya proses penyampaian informasi dan penyimpanan data. Semua data dapat diakses melalui komputer maupun melalui internet yang jangkauannya lebih luas, sehingga lebih muda mencari dan mengirim data-data yang dibutuhkan. Perkembangan era digital ditandai dengan munculnya Tiga teknologi yaitu komputer, komunikasi dan multimedia. Dengan perkembangan konvergensi ketiga teknologi tersebut telah membuat muatan informasi atau pesan dalam komunikasi tidak lagi hanya berupa teks, angka dan gambar saja, melainkan dapat berupa suara, atau bahkan berupa gambar yang bergerak (animasi, video).


Salah satu hal yang sangat membantu generasi muda di era digital ini adalah memanfaatkan mesin pencari untuk mencari semua pertanyaan, informasi, pengetahuan sampai berita paling baru seputar pendidikan dengan relatif cepat dan juga mudah. Selain itu untuk proses belajar mengajar di sekolah bisa memanfaatkan digital dan internet dengan cara pengiriman tugas tidak perlu menggunakan kertas tetapi langsung menggunakan alamat email pribadi ke alamat email guru mata pelajaran. Dengan begitu proses belajar yang monoton yang hanya membuat siswa duduk sepanjang hari di ruang kelas mungkin tidak akan lagi seperti itu.


Pemerintah melalui Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) saat ini tengah gencar mensosialisasikan rencana pengembangan pendidikan berbasis digital di Indonesia. Hal tersebut dilakukan demi mewujudkan pendidikan 4.0 di industri yang sudah semakin maju. Dengan begitu, Indonesia dapat mencetak sumber daya unggul agar dapat bersaing di era global.


Pengintegrasian beragam teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk penyesuaian pembelajaran dangan salah satu bentuk penyesuaian pembelajaran dengan karakteristik peserta didik. Penyesuaian tersebut meliputi pengembangan media pembelajaran elektronik atau perbantuan komputer, pemanfaatan situs media-media sosial untuk aktifitas pembelajaran dan pengembangan strategi-strategi pembelajaran Online dan perpaduan antara Online dan tatap muka (Blended Learning).


Dunia tengah masuki revolusi digital atau industrialisasi keempat. Penggunaan internet of Things (LoT), big data, cloud database, blockchain dan lain-lain akan mengubah pola kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi pada peserta didik meliputi cara berfikir (The Ways of Behave). Sejak terjadi pergeseran paradigma dalam dunia pendidikan dari yang semula berorientasi pada guru menjadi berorientasi pada siswa. Fokus perhatian pun diarahkan bukan lagi pada pertanyaan bagaimana peserta didik agar bisa belajar dan menikmati proses pembelajaran. Dengan kata lain, perubahan pada diri peserta didik sebagaimana tersebut di atas menghendaki penyesuaian oleh guru dalam pembelajarannya.



Pada dasarnya, hal seperti ini jika digunakan dengan baik dan sebagaimana mestinya justru akan memberikan banyak manfaat namun yang sering terjadi adalah seseorang sampai kecanduan dengan perangkat digital sehingga hidupnya saat ini hanya terpusat pada gadget semata.


Dalam dunia pendidikan Indonesia, kegiatan belajar mengajar langsung dipersepsikan sebagai kegiatan dimana murid dan guru bertemu dalam satu ruang kelas. Dulu, memang begitulah proses kegiatan belajar mengajar secara resmi. Namun, dengan hadirnya teknologi internet, sebagai teknologi informasi dan komunikasi, ruang kelas yang bisa dianggap sebagai suatu bentuk keterbatasan dapat hilang. Dengan hilangnya keterbatasan ruang itu, berarti kita sudah bisa belajar dimana saja dan kapan saja kita mau. Hal ini tentunya dapat membantu teman-teman kita, seluruh warga Indonesia untuk mendapatkan pendidikan.


Sebagai guru media pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan karena media merupakan alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan dan sarana komunikasi. Di dalam pembelajaran media berfungsi untuk menarik minat peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar dengan baik, karena melalui media pembelajaran dapat merangsang pola pembelajaran peserta didik sehingga tujuan dari proses belajar mengajar dapat tercapai atau mencapai hasil yang diharapkan. Banyak aplikasi yang tersedia bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran didalam kelas, salah satunya banyak yang dipakai untuk presentasi adalah powerpoint.  Melalui PowerPoint guru dapat menampilkan video atau gambar animasi yang dapat menunjang penyampaian materi atau bahan ajar.


Selain itu untuk proses belajar mengajar di sekolah bisa memanfaatkan digital dan internet dengan cara pengiriman tugas tidak perlu menggunakan kertas, tetapi langsung menggunakan email pribadi ke alamat email guru. Dengan begitu proses belajar yang memotong hanya membuat siswa duduk sepanjang hari di ruang kelas mungkin tidak akan lagi seperti itu. Siswa akan lebih mudah belajar tidak hanya sebatas di ruang kelas kerena penjelasan pengajar bisa memanfaatkan fasilitas video call yang bisa dilakukan dari mana saja selama sinyal internet memadai.


Akan tetapi, digitalisasi sekolah tak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, masih banyak tenaga pendidik yang mengalami kesulitan untuk keep up dengan perkembangan teknologi. Kondisi tersebut tentu saja membuat metode pembelajaran di kelas belum dapat terlaksana dengan maksimal.(mjs)