Balitbangda Tanjabtim Gelar Workshop Upaya Pencegahan Dini Bahaya Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan
SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Tanjabtim menggelar Workshop di Kantor Kecamatan Muara Sabak Barat dalam rangka sosialisasi upaya pencegahan dini bahaya kekerasan terhadap anak dan perempuan guna penguatan peran keluarga dalam mendukung pembangunan Kabupaten Tanjabtim, Kamis (30/11) kemarin.
Digelar di aula Kantor Camat Muara Sabak Barat, kegiatan itu dibuka langsung oleh Kepala Balitbangda Kabupaten Tanjabtim, Gustin Wahyudi, S.STP, dan dihadiri Asisten II Setda Tanjabtim, Jakfar, S.Sos, Camat Muara Sabak Barat, Irwanudin, S.Ag, narasumber, ibu-ibu PKK kelurahan se Kecamatan Muara Sabak Barat serta tamu undangan yang hadir.
Camat Muara Sabak Barat, Irwanudin, S.Ag dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Balitbangda Kabupaten Tanjabtim yang telah memberikan kesempatan pada masyarakat setempat untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Saya sangat bersyukur kegiatan ini bisa dilaksanakan di Kecamatan Muara Sabak Barat. Karena saya anggap acara ini sangat penting untuk keharmonisan keluarga di kecamatan kami ini. Sebab, kami sadar pembangunan itu dimulai dari keluarga," katanya.
Sementara, Asisten II Setda Tanjabtim, Jakfar, S.Sos berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semuanya, terutama bagi para peserta Workshop. Sebelum kekerasan terhadap anak dan perempuan ini diatur oleh pemerintah, didalam Al-Quran semuanya sudah diatur.
"Jadi sekarang ini terjadi pergeseran, dari pola hidup tradisional menjadi modern. Artinya sekarang kita diatur dalam kehidupan formal, sehingga tidak boleh lagi bertindak seenaknya seperti zaman dahulu," ungkapnya.
Gustin Wahyudi, S.STP mengatakan, bahwa kasus kekerasan di Provinsi Jambi meningkat sebanyak 396 orang, 88 persen diantaranya korbannya adalah perempuan. Dibandingkan laki-laki perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan. Di Kabupaten Tanjabtim sendiri tingkat kekerasan berada di peringkat kelima di Provinsi Jambi.
"Tindak kejahatan atau pun kekerasan tidak akan pernah hilang. Maka dari itu, harus ada langkah konkrit untuk menanggulangi atau meminimalisir terjadi kekerasan tersebut. Untuk mengantisipasi tidak terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, yakni dengan membangun keharmonisan keluarga," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Tanjabtim telah berperan untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dan perempuan. Selain itu, dalam menekan angka kekerasan tersebut, pihaknya berharap agar semua pihak ikut serta terlibat, mulai dari pemerintah serta instansi terkait salin bergandeng tangan dan terus mensosialisasikan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta upaya yang lainnya.
"Semangat dari peserta Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari masyarakat betapa pentingnya usaha untuk mengatasi kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan," harapnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis sertifikat peserta dan penyerahan cindera mata berbentuk plakat kepada narasumber.(mln)