Potensi Terjadinya Karhutla, Bupati Romi Larang Camat Tinggalkan Tempat
Instruksi tersebut ditegaskannya melalui percakapan langsung via handy talky. Romi hanya mengizinkan Camat keluar wilayah kecamatan untuk keperluan yang sangat urgent dan mendesak.
"Kalau tidak ada hal urgent atau keperluan sangat mendesak, seluruh Camat tidak boleh ada yang meninggalkan tempat. Potensi karhutla sedini mungkin harus segera diatasi secara terukur dan terkoordinasi," kata Romi yang langsung disambut kata ‘siap pak’ oleh Camat bergantian.
Sebagai wilayah yang didominasi gambut, Tanjabtim memang tergolong rawan terjadi karhutla. Musim kemarau menyebabkan turunnya debit air dan mengeringnya sebagian sumber mata air tanah, membuat petugas kerap kesulitan melakukan pemadaman saat terjadi kebakaran. Karena itu Pemkab Tanjabtim lebih berfokus pada upaya pencegahan dan mitigasi.
Dengan kekuatan 1.283 personil yang terkoordinasi lintas sektoral, sejauh ini karhutla di Tanjabtim berhasil ditangani dengan baik tanpa menimbulkan efek asap yang mengganggu.
Kepala BPBD Tanjabtim, Helmi Agustinus menjelaskan, sejak Februari hingga Juli 2024 sempat muncul 45 hotspot yang tersebar di sejumlah kecamatan, namun semua berhasil diatasi.
"45 hotspot itu tidak semua muncul titik api, sebagian besar baru potensi tetapi semua berhasil diatasi. Terakhir kebakaran muncul di tahura wilayah Kecamatan Berbak dan sudah ditangani sekarang dalam proses pendinginan," tukasnya.(mln)